Sunday 5 April 2015

The Strength of Foreground and Background (Kekuatan Foreground dan Background)

hy sobat, kita bertemu lagi di blog yg sangat tidak terurus ini. hahaha. semangat untuk menulis, eh mengetik disini, kadang datang kadang ilang. wkwkwk. jadi maklum yaw. kebetulan ada bahan untuk diceritakan, jadi mari qt simak bareng" yuk.

sesuai dengan judulnya, ane pengen cerita ttg kekuatan sebuah foto yg bs qt tampilkan dengan adanya elemen foreground dan background. point of interest (POI) / objek utama tentu sesuatu yang ingin qt tonjolkan. poi akan terlihat memikat mata ketika dia dibumbui dengan sesuatu yg terkait dengan poi dan juga berbeda dengan objek yg ada disekitarnya.

mari qt lihat dua foto berikut:


apa yg agan fikirkan ttg foto di atas? 

yuk qt bahas.

ketika pertama kali melihatnya, agan mungkin punya pandangan yg berbeda. apakah si bapak sedang bernyanyi atau sedang berpidato?

sebenernya kedua foto tersebut adalah orang dengan kegiatan yg sama, yaitu menyanyi. foto pertama (si bapak) kurang menarik dibanding dengan foto kedua. adanya background berupa kotak hitam membuat objek seakan menyatu dengan background dan ga sedap dilihat. dan tidak ada sesuatu yg mencirikan bahwa si bapak itu sedang bernyanyi. berbeda dengan foto si ibu. ane memasukkan tempat meletakkan buku lagu sebagai foreground dan mencoba mencari sisi dmana ane bisa membuat background yg polos. agan akan lebih yakin ketika melihat foto kedua sebagai ibu yg sedang bernyanyi. agan sepakat kan dengan background polos lebih sedap dilihat bukan?

namun, foto si ibu cuma bercerita bahwa hanya seorang ibu yg bernyanyi. bagaimana jika qt lihat foto di bawah ini? 


foto nya ga hanya bercerita tentang seorang pemuda yg bernyanyi, tetapi ada sebuah nilai tambah dengan menjadikan dua orang mempelai sebagai background. sudah bs dipastikan dia nyanyi di acara pernikahan. jika anda mengimajinasikan bahwa ini adalah acara pernikahan mantannya, monggo. tandanya agan sering nonton sineteron tu. wkwkwk.. (n,n) v

nah gan, ketika agan ingin memencet tombol shutter, tak ada salahnya sejenak mengimajinasikan hasil foto yg agan inginkan. dan selain itu, menunggu momen yg tepat akan membuat agan puas dengan hasil jepretan sendiri.

ane ngejepret pake lensa canon 85 mm. dengan lensa tele, agan akan bs mengisolasi background lebih ketat. jika saat itu ane pake kit, background yg akan masuk akan lebih lebar dan lebih mengganggu ap yg berada di dalam frame.

yang penting, keep mencet brada. karena dengan mencet, loe bakal makin puas dengan progress yg udah loe bikin.

location: wedding of rahma & eko
thx to: bg yance & da hendra alya